![]() |
Pesona wisata di Kotabaru, Kalsel, sungguh beragam. Tak hanya
wisata bahari, kabupaten yang bergelar Bumi Saijaan ini juga kaya akan wisata
alam. Salah satunya yakni Hutan Meranti Putih. Udara segar langsung menyeruak
ketika memasuki kawasan wisata yang letaknya hanya memakan waktu tak lebih dari
setengah jam dari pusat kota Kotabaru ini. Terletak di Desa Sebelimbingan, RT
04 Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru. Tepat setelah memasuki pintu
gerbang, mata pengunjung langsung dimanjakan dengan panorama lukisan tentang
pemandangan alam, flora dan fauna, serta ciri khas hal-hal yang berkaitan
dengan Bumi Saijaan di dinding yang mengelilingi objek wisata hutan. Semuanya
dilukis oleh para pelukis daerah, dengan inisial Zainal A, Yus, Opot, Ade PO,
Imam, AA Rajawali, Mono serta yang lainnya. Suara kumbang kayu terdengar
nyaring bersahutan. Kicauan burung-burung pun seakan tak mau kalah menghiasi
melodi cakrawala, di tengah rimbunnya dedaunan hijau pepohonan meranti yang
menjulang tinggi. Wahana Hutan Meranti Putih, memang menarik. Sebab di kawasan
ini pengunjung dimanjakan dengan pemandangan hijau.
Tak hanya itu,
pengunjung juga tak perlu khawatir karena hutan ini tidak terkesan angker,
lantaran sinar matahari menerobos di sela-sela pohon meranti dan menerangi alam
sekitar sehingga membuat pengunjung akan betah berkeliling di wilayah hutan
ini. Menurut penuturan salah seorang petugas di kawasan hutan tersebut yaitu
Mujilan, 62 tahun, tanaman meranti putih atau yang memiliki nama latin Shorea
Polyandra ditanam pada tahun 1976. Dengan luas kawasan kurang lebih 300
hektare. Namun sekarang, luas tanaman yang tersisa saat ini hanya kurang lebih
seluas 8,3 hektare saja.
"Perambahan hutan
dan illegal logging waktu itu, yang membuat luas kawasan menjadi
berkurang," ujar lelaki yang sudah lebih dua tahun bertugas memberi makan hewan yang ada di
kawasan tersebut. Ia juga menambahkan, sampai sekarang, pembangunan alias
pembenahan oleh Pemkab Kotabaru terus dilakukan di kawasan hutan yang mempunyai
tanaman endemik ini. Mulai dari akses jalan, tempat peristirahatan, hingga
penangkaran satwa yang ada di dalamnya.
Ya, kawasan hutan
meranti tak hanya menyuguhkan pemandangan alamnya yang asri. Di beberapa tempat
memang terlihat adanya kandang atau penangkaran hewan. Di bagian bawah wisata
hutan, dihuni oleh hewan berupa monyet, musang dan ular piton. Sementara naik
sedikit tepat di bagian tengah pegunungan, terdapat penangkaran burung. "Kalau
yang berdekatan dengan puncak meranti, pengunjung bisa melihat penangkaran rusa
tutul dan rusa asli daerah kita," ungkap Mujilan.
"Dari puncak
kawasan hutan meranti, kita dapat memandang jauh Bumi Saijaan dan keindahan
wisata bahari Kotabaru dari ketinggian. Selain itu, juga bisa melihat matahari
tenggelam," jelasnya.
Bagi para pengunjung yang tertarik menjajaki kawasan tersebut, tak
perlu khawatir kemahalan. Karcis masuk, tak lebih dari Rp10 ribu (sudah
termasuk biaya parkir). Selain itu di luar kawasan hutan, pihak Pemkab Kotabaru
juga telah menata serapi mungkin para pedagang makanan dan minuman bagi para
pengunjung yang membutuhkan, sehingga kesan kesejukan serta kerapian tetap
terjaga di kawasan tersebut. (http://www.jawapos.com)
Sangat membantu dan tempatnya menarik salam dk tour jogja
ReplyDelete